Sunday 4 November 2012

Teori Dasar Retorika


A. Pengertian
Pada dasarnya topik yang akan dituturkan seseorang berkisar antara :
a. Ungkapan diri yang bersangkutan dengan buah pikiran, cerutan, perasaan,
    kemauan, cita-cita, fantasi dan imajinasi.
b. Pengetahuan dan pengalaman, baik milik sendiri maupun orang lain
c. Lingkungan sekitar dan alam raya.
Tutur adalah sesuatu yang telah dibahasakan, penutur adalah orang yang menuturkannya sedangkan penutur adalah pihak penghayat tutur.

            Persamaan dasar dalam kegiatan bertutur:
Ø  Pemilihan materi bahasa
Penutur biasanya memilih kata istilah, ungkapan, dan kalimat yang dirasakannya dapat secara tepat mewadahi gagasan yang ingin dituturkannya.
Ø  Pencarian topangan
Untuk menompang gagasan yang dituturkannya seorang penutur biasannya memakai contoh-contoh, bukti, ulasan-ulasan atau argumentasi.
Ø  Pemilihan gaya tutur
Gaya tutur dapat berupa pemvariasian volume suara, tekanan kata dan kalimat,serta  irama bahasa.
            Kelahiran retorik di kota Syracusa. P. Sisilia abad V SM yang berarti retorika adalah kecakapan berpidato.Retorik Attic yang populer di kota Athena semenanjung  Atika (Attic) mengartikan retorika sebagai kecakapan berpidato di depan umum, selain itu tidak dapat disebut retorik. Retorik menurut kaum Sofis (Gorgias, lysias, phidias, protagoras, isocrates) adalah kecakapan bertutur atau berpidato untuk memenangkan suatu kasus. Retorik menurut Plato yaitu seni bertutur untuk membeberkan kebenaran.Sedangkan retorik menurut Aristoteles yaitu ilmu dan seni yang mengajar orang untuk terampil menyusun tutur yang efektif.
Sebuah kata dikatakan efektif jika :
a)      Menampilkan kebenaran
b)      Disiapkan dan ditata secara ilmiah.

Batasan-batasan retorik yang sama dengan Aristoteles (lama) :
a. D. Backett
      Retorik adalah seni mengafeksikan pihak lain dengan tutur yaitu dengan cara memanipulasi unsur-unsur tutur dan respon pendengar.
b. Donal C. Bryant
      Retorik adalah suatu tutur yang mempersuasi dan memberikan informasi rasional kepada pihak lain.
c. Bishop Whatley
      Retorik adalah seni yang mengajarkan kaidah dasar pemakaian bahasa yang efektif.
d. Martin Stinmann Jr.
            Retorik adalah upaya pemilihan yang efektif terhadap bentuk cara-cara pengungkapan yang sinonim
e. Albert P. Duhamel
      Retorik adalah suatu ide untuk mempersuasi.

      Retorik menurut I.A.Richards yaitu suatu studi yang mempelajari kesalahpahaman serta penemuan sarana pengobatannya. Retorik ”Baru” menurut Kennet Burke yaitu ilmu yang mengajar orang untuk mengidentifikasi dalam arti yang seluas-luasnnya.Retorik menurut aliran General Semantik yaitu ilmu yang mengajar orang untuk memetakan bagian dari suatu persoalan sebaik mungkin.Retorik menurut Teori Tagmemik yaitu ilmu yang mengajarkan penggarapan masalah tutur secara Heuristik untuk di tampilkan secara sistematis guna membina saling pengertian dan kerja sama.

Jadi pada dasarnnya pengertian retorik dapat dibagi atas:
a)      Retorik Attic
b)      Retorik Sofis
c)      Retorik Aristoteles / Taradisional
d)     Retorik ”Baru”

Struktur Retorika
  Orang Yunani Sicilia adalah orang pertama memperkenalkan oratori atau seni pidato, namun tokoh pendiri yang sebenarnya adalah Corex dari Sirakusa (500 SM) inilah yang pertama kali meletakan sistematika oratori atas lima bagian yaitu:
·         Proem atau pengantar yang akan dismpaikan oleh pidato.
·         Diegenesisi atau naratio yaitu bagian yang mengandung uraian tentang pokok        
·         Agon atau Argumentasi yaitu bagian pidato yang mengemukakan bukti-bukti     mengenai pokok persoalan yang akan dikemukakan.
·         Parekbasis atau Digressio yaitu catatan pelengkap yang mengemukakan keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu untuk menjelaskan persoalan tadi.
·         Proratio yaitu bagian penutup yang mengemukakan kesimpulan dan saran-saran.
Jadi, retorika adalah ilmu yang mengajarkan tindak dan usaha yang efektif dalam persiapan, penatan, dan penampilan tutur untuk membina saling pengertian, kerja sama, kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat. 

B. Unsur-Unsur Retorika
    Karl Wallace (Syafi’i, 1998:4-7), mengatakan bahwa retorika memiliki 4 unsur yakni:
a)      Rasional yang baik
            Artinya bahwa penyampaian pesan dalam peristiwa komonikasi harus didukung oleh rasional.jadi pesan yang akan disampaikan harus dapat diterima secara akal sehat.
b)      Ethical and moral value (etika dan nilai moral)
            Dalam unsur ini  diharapkan orang yang menguasai retorika dapat menjadi orang yang baik. Sehingga terdapat tiga syarat etika yang harus diperhatikan dalam penyampaian pesan komunikasi yaitu:
¨      Bertanggung jawab pada pemilihan unsur-unsur persuasif, dan menyadari kemungkinan kita berbuat salah.
¨      Berusaha mengetahui dan menyadari secara jujur akan kerugian yang akan timbul sebagai akibat keangkuhan dan kekurangan diri sendiri.
¨      Toleransi terhadap mereka yang setuju terhadap apa yang mereka sampaikan
c)      Bahasa
            Penggunaan bahasa yang baik adalah pemakaian bahasa yang sesuai dengan situasi atau konteks komunikasi.
d)     Pengetahuan
            Pengetahuan yang relevansi dengan pesan komunikasi yang disampaikan dapat lebih menyakinkan komunikan,apabila ditampilkan dengan sistematis dan objektif. Pengetahuan yang memadai dapat menunjang semakin berkualitasnya penyampaian suatu pesan.

C. Fungsi dan Tujuan Retorika
Secara umum retorika berfungsi untuk memberikan bimbingan dalam mempersiapkan, menata, dan menampilkan tutur. Menurut Aristoteles (Arsyad, 1001; hal 5) retorika dibagi atas 4 fungsi
v  Menuntun orang mengambil keputusan dalam menghadapi berbagai kemungkinan sehingga dapat memecahkan beberapa kasus.
v  Membimbing orang memahami kondisi kejiwaan penanggap tutur.
v  Membimbing orang menganalisis kasus secara sistematis objektif untuk menyakinkan orang secara persuasif.
v  Mengajarkan cara-cara yang efektif untuk mempertahankan gagasan.

Sedangkan tujuan retorika, yaitu menyakinkan pihak lain akan kebenaran kasus yang dibicarakan. Berbeda dengan kaum ”sofis”, yang berpendapat bahwa retorika bertujuan untuk memenangkan suatu kasus, terutama dalam suatu persidangan.
Alasan pentingnya mempelajari retorika :
 Untuk meningkatkan kemampuan pribadi tampil didepan publik.
Untuk meningkatkan keberhasilan pribadi dalam hidup
 Untuk membantu kesuksesan dalam tugas dan jabatan.
Untuk meningkatkan kehidupan secara umum.