Tuesday 23 October 2012

Pengenalan Sintaksis


SINTAKSIS

  1. Pengenalan sintaksis
Hakikat/ Pengertian Sintaksis
Sintaksis secara etiomologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘sun’ artinya dengan dan ‘tattein’ artinya menempatkan. Jadi, secara etimologis sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis yang berasal dari bahasa Belanda yaitu syntaxsis. Sedangkan dalam bahasa Inggris adalah syntax.


Secara defenisi pengertian sintaksis adalah:
  • Sintaksis adalah cabang tata bahasa mengenai studi penghimpunan kata-kata dalam kalimat-kalimat dan alat dengan mana hubungan seperti itu terlihat. Misalnya tertib kata atau infleksi
  • Sintaksis berkenaan dengan penemuan jenis-jenis kalimat dasar dengan pemberian penggantian yang muncul dari setiap unsur dari jenis unsure itu.
  • Sintaksis adalah studi dan aturan-aturan dari hubungan kata-kata satu sama lainnya sebagai penyatuan gagasan dan sebagai bagian-bagian dari struktur-struktur kalimat, studi dan ilmu bangun kalimat.
  • Sintaksis menurut Ramlan (1981:1) mengatakan” sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
  • Ringkasnya sintaksis adalah studi penghimpunan dan tautan timbale balik antara kata-kata, frase-frase, klausa-klausa dalam kalimat.

  1. Struktur, Alat, dan satuan Sintaksis

    1. Struktur sintaksis
Dalam struktur sintaksis, masalah yang harus di bicarakan adalah fungsi sintaksis, kategori sintaksis, dan peran sintaksis. Istilah subjek, predikat, objek, dan keterangan adalah istilah yang berkenaan dengan fungsi sintaksi. Sedangkan istilah nomina, verba, adjektiva, dan numeralia adalah istilah yang berkenaan dengan kategori sintaksis. Istilah pelaku, penderita, dan penerima adalah istilah yang berkenaan dengan peran sintaksis.
Struktur sintaksis secara umum terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). menurut Verhaar (1978) fungsi sintaksis terdiri dari unsure S,P,O,K itu adalah “kotak-kotak kosong” atau “tempat-tempat kosong” yang tidak mempunyai fungsi apa-apa karena kekosongannya. Tempat kosong itu di isi oleh sesuatu yang berupa kategori dan memiliki peran tertentu.
Contoh: Nenek melirik kakek tadi pagi
            Tempat kosong subjek di isi nenek (nomina), tempat kosong predikat di isi kata melirik (verba), tempat kosong objek di isi kakek (nomina), dan tempat kosong keterangan di isi oleh frase tadi pagi (nomina). Fungsi itu berupa kategori sintaksis mempunyai peran-peran sintaksis. Nenek memiliki peran pelaku (agentif), melirik memiliki peran aktif, kakek memiliki peran sasaran dan kata tadi pagi memiliki peran waktu.
            Susunan fungsi sintaksis tidak harus berurutan SPOK. Keempat fungsi itu tidak harus selalu ada dalam setiap struktur sintaksis. Peran-peran yang ada dalam setiap struktur sintaksis berkaitan dengan unsur gramatikal yang dimiliki oleh setiap sintaksis. Makna gramatikal unsur-unsur leksikal yang mengisi fungsi-fungsi sintaksis sangat tergantung pada tipe atau jenis kategori kata yang mengisi fungsi predikat dalam sintaksis itu.

  1. Alat Sintaksis
Alat sintaksis memiliki fungsi untuk menunjang eksistensi struktur sintaksis terkecil. Alat sintaksis terdiri dari:
·         Bentuk Kata
Derajat bentuk kata dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Latin tidak sama. Dalam Bahasa Latin bentuk kata berperan mutlak sedangkan dalam Bahasa Indonesia tidak. Dalam bahasa latin urutan kata hampir tidak memiliki peranan. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia memiliki peranan penting.
Contoh:           (i)         Kakak memasak nasi
(ii)               Kakak dimasak nasi
(iii)             Kakak termasak (oleh) nasi

·         Konektor
Konektor biasanya berupa sebuah morfem atau gabungan morfem yang secara kuantitas merupakan kelas yang tertutup. Konektor bertugas menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lain. Baik yang berada dalam kalimat maupun luar. Konektor itu ada dua:
            a. Konektor Koordinatif adalah konektor yang menghubungkan dua konstituen yang sama kedudukannya atau sederajat. Misalnya dan, atau, tetapi.
            b. konektor subordinatif adalah konektor yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya tidak sederejat. Misalnya konjungsi kalau, meskipun dan karena.

·         Intonasi
Dalam semua bahasa intonasi sangat penting. Juga dalam bahasa Indonesia. Perbedaan modus kalimat Bahasa Indonesia ditentukan oleh intonasi daripada komponen segmentalnya. Batas antara subek dan predikat dalan Bahasa Indonesia ditandai dengan intonasi berupa nada naik dan tekanan.
Contoh kalimat: “Kucing makan tikus mati.”
(i)                 Kucing/ makan tikus mati
(ii)               Kucing makan tikus? Mati
(iii)             Kucing/ makan// tikus/ mati
Keterangan:    
            /:  batas subjek predikat
            //: batas klausa


·         Urutan Kata
Adalah letak kata atau posisi kata yang satu dengan yang lain dalam suatu kontruksi sintaksis. Dalam Bahasa Indonesia urutan kata sangat penting. Perbedaan urutan kata menimbulkan perbedaan makna. Misalnya kontruksi tiga jam memiliki makna yang tidak sama dengan kontruksi urutan tiga jam. Tetapi ada bagian lain dari kalimat Bahasa Indonesia yang tidak bias dipindahkan tempatnya tampa mengubah makna gramatikal kalimat tersebut.
Contoh:           (i)         Tadi pagi Ayah membaca Koran
(ii)               Ayah membaca Koran tadi pagi


c)      Satuan Sintaksis
·         Kata
Kata merupakan satuan terkecil dalam sintaksis. Kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis, sebagai penanda kategori sintaksis. Dan sebagai dalam penyatuan satuan-satuan atau bagian-bagian dari satuan sintaksis. Kata dapat dibedakan menjadi:
a. kata tugas (functionword)
            adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna, tidak mengalami proses morfologi, merupakan kelas tertutup, dan didalam penuturan dia tidak dapat berdiri sendiri.
Contoh: dan, meskipun
b. kata penuh (fullwond)
adalah kata yang secara leksikal memiliki makna, memiliki kemungkinan untuk mengalami proses morfologi, merupakan kelas terbuka, dan dapat berdiri sendiri sebagai satuan tuturan.
Contoh: kata-kata yang termasuk kategori nomina, verba, adjektiva, adverbial, dan numeralia.
Kata-kata ini memilki makna leksikal masing-masing dan dapat mengalami proses morfologis, sehingga dapat mengisi fungsi-fungsi sintaksis.


·         Frase
Frase adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat non-predikatif atau gabungan kata yang salah satu fungsi sintaksis dalam kalimat.
Contoh: tanah tinggi, belum makan, kamar tidur
Karena frase mengisi salah satu fungsi sintaksis, maka salah satu unsure frase itu dapat di pindahkan sendirian.

            Jenis-jenis frase:
ü  Frase Endosentrik
Adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Artinya salah satu komponennya dapat menggantikan kedudukan secara keseluruhan.



ü  Frase Eksosentrik
Merupakan frase yang komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Frase ini terbagi dua
            a. Frase eksosentrik yang direjtif/ frase preposional
            merupakan frase yang komponen pertamanya berupa prrposisi dan komponen keduanya berupa preposisi atau kelompok kata (biasanya nomina)
            b. Frase eksosentrik yang nondirektif
            merupakan frase yang komponen pertamanya berupa artikulus (si, sang, yang, para, kaum). Dan komponen keduanya berupa ksts stsu kelompok kata berkategori nomina, ajektiva atau verba.

ü  Frase Apesitif
Merupakan frase koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya.sehingga urutan komponennya dapat dipertukarkan.

ü  Frase Koordinatif
Adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih  yang sama dan sederajat. Dan secara potensial dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, baik yang tunggal maupun terbagi.


·         Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruktif predikatif. Klausa berpotensi jadi kalimat tunggal karena didalamnya sudah ada fungsi sintaksis wajib. Yaitu, subjek dan predikat. Klausa juga berpotensi untuk menjadi kalimat mayor.
Contoh : Kakek membaca koran tadi pagi.
Contoh dalam kalimat majemuk koordinatif yang terdapat dua buah klausa: Nenek membaca komik.
Contoh klausa yang terletak ditengah kalimat karena disisipkan sebagai keterangan
tambahan :Gadis itu bukan cucu nenek
1. Jenis Klausa
Berdasarkan strukturnya :
a. Klausa Bebas
Adalah klausa yang mempunyai unsur-unsur lengkap minimal
mempunyai subjek dan predikat, karena itu mempunyai potensi untuk menjadi
kalimat mayor. Contoh : Nenekku masih cantik
b. Klausa Terikat
Adalah klausa yang mempunyai struktur yang tidak lengkap. Unsur
yang ada dalam klausa ini mungkin hanya subjek saja/objek saja / keterangan
saja. Contoh : Konstruksi “ tadi pagi” yang bisa menjadi kalimat jawaban untuk
kalimat tanya “Kapan nenek membaca koran ?”

Berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya dibedakan menjadi:
a. Klausa Verbal
Adalah klausa yang predikatnya berkategori verba. Misal : nenek mandi, matahari terbit. Macam-macam tipe verba :
1) Klausa Transitif. Adalah klausa yang predikatnya berupa verba transitif. Misal: Kakak menulis surat.
2) Klausa Intrasitif. Adalah klausa yang predikatnya berupa verba intransitif. Misal : adik melompat-lompat ibu sedang berdandan.
3) Klausa Refleksif. Adalah klausa yang predikatnya berupa verba refleksif. Misal : ibu sedang berdandan.
4) Klausa Resiprokal. Adalah klausa yang predikatnya berupa verba resiprokal. Misal : mereka bertengkar sejak kemarin
b. Klausa Nominal
Adalah klausa yang predikatnya berupa nomina/frase nominal. Contoh : (Petani) Kakeknya petani di desa itu.
c. Klausa Ajektifal
Adalah klausa yang predikatnya berkategori ajektifa baik berupa kata
maupun frase. Contoh : Ibu dosen itu cantik sekali
d. Klausa Adverbial
Adalah klausa yang predikatnya berupa adverbial Contoh : Bandelnya teramat sangat.
e. Klausa Preposisional
Adalah klausa yang predikatnya berupa frase yang berkategori preposisi. Contoh : Nenek ada di kamar, dia datang dari Medan dan kakek pergi ke
pasar baru
f. Klausa Numeral
Adalah klausa yang predikatnya berupa kata/frase numeralia. Contoh : Gajinya adalah lima juta sebulan, anaknya ada dua belas orang,
dan taksinya ada delan buah.

·         Kalimat
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlikan, serta disertai dengan intonasi final.

·         Wacana
Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap sehingga dalam hirarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.


  1. Objek dan Ruang lingkup Kajian Sintaksis

Objek kajian sintaksis merupakan struktur internal kalimat. Dalam sintaksis dikaji struktur frase, klausa, dan kalimat. Frase merupakan objek kajian sintaksis yang terkecil dan kalimat merupakan objek kajian sintaksis yang terbesar. Yang berkaitan dengan frase dikaji struktur frase, unsur pembentuk frase. Relasi antara unsure frase, proses pembentukan frase dan jenis frase. Yang berkaitan dengan klausa mengkaji struktur klausa, unsur pembentuk klausa, relasi antar klausa, proses pembentukan klausa dan jenis klausa. Yang berkaitan dengan kalimat mengkaji strukur kalimat, unsur pembentuk kalimat, relasi antar unsure kalimatdan jenis kalimat.