Sunday 4 November 2012

Strategi Bertutur Menurut Brown dan Levinson


Strategi Bertutur Menurut Brown dan Levinson, yaitu:
1.      
       Bertutur terus terang tanpa basa-basi
Contoh: “Pakaianmu terlalu mencolok.”
Konteks: dituturkan oleh seorang wanita kepada temannya saat akan pergi ke pesta.

2.      Bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif
a.       Perhatikan minat dan perhatian petutur
Contoh: “Anda menyukai baju ini, Bu?”
Konteks: ditutukan oleh seorang penjaga toko kepada seorang wanita yang sedang melihat-lihat baju yang ia jual.

b.      Lipatgandakan persetujuan kepada petutur
Contoh: “Saya setuju dengan usul Anda, dan akan lebih setuju lagi apabila kita menambah peserta.”
Konteks: dituturkan oleh seorang panitia lomba kepada temannya yang mengusulkan untuk mengubah konsep acara.

c.       Intensifkan perhatian kepada petutur
Contoh: “Saya akan memperhatikan pekerjaan Anda.”
Konteks: dituturkan oleh seorang manajer kepada karyawannya yang pemalas.

d.      Gunakan penanda identitas kelompok yang sama
Contoh: “Kamu dan Aku, sama-sama berasal dari daerah yang sama. Jadi seharusnya kita kompak.”
Konteks: dituturkan oleh seorang mahasiswa kepada temannya yang mengajaknya bertengkar.

e.       Mencari kesepakatan
Contoh: “Bagaimana jika Anda menambahkan sedikit harga belinya?”
Konteks: dituturkan seorang penjual kepada pembelinya yang menawar barang dagangannya.

f.       Menghindari ketidaksetujuan
Contoh: “Sebaiknya kita bahas kembali konsep penjualan properti ini, agar tidak ada diantara kitayang dirugikan.”
Konteks: dituturkan oleh seorang agen properti kepada calon pembeli.

g.      Menegaskan kesamaan latar
Contoh: “Tahukah Anda? Ternyata kita berasal dari kota yang sama!”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada kenalannya.



h.      Bergurau
Contoh: “Saya tahu, saya bisa saja menusuk anda.”
Konteks: dituturkan oleh seorang mahasiswa yang bercanda kepada temannya.

i.        Nyatakan bahwa pengetahuan dan keinginan kita sama dengan petutur
Contoh: “Apa yang Anda katakan, sama dengan apa yang saya pikirkan.”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada rekan kerjanya.

j.        Menawarkan atau berjanji
Contoh: “Bagaimana kalau kita bahas masalah ini besok?”
Konteks: dituturkan oleh Olla kepada Fadli mengenai tugas mereka.

k.      Menjadikan optimis
Contoh: “Saya yakin, proyek kita ini akan sukses.”
Konteks: dituturkan oleh seorang karyawan kepada bosnya mengenai proyek mereka yang baru.

l.        Melibatkan petutur dalam satu kegiatan dengan penutur
Contoh: “Maukah Anda ikut memancing bersama saya Minggu besok?”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada temannya untuk mengajaknya memancing.

m.    Berikan alasan
Contoh: “Bukannya saya menolak, akan tetapi anak saya sakit. Sehingga saya harus membawanya ke dokter.”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada temannya yang mengajaknya main golf.

n.      Nyatakan saling membantu
Contoh: “Apabila Anda membantu saya menyelesaikan tugas saya, saya akan membantu Anda menyelesaikan proposal Anda.”
Konteks: dituturkan oleh Fikri kepada temannya.

o.      Berikan hadiah kepada petutur
Contoh: “Ini ada sedikit bingkisan kecil untuk Anda.”
Konteks: dituturkan oleh pria yang baru saja pulang dari luar negeri kepada temannya.

3.      Bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif.
a.       Nyatakan tuturan tidak langsung secara konvensional
Contoh: “Kata Ayu, Bapak mencari saya?”
Konteks: dituturkan oleh ketua kelas kepada dosennya.

b.      Gunakan pagar
Contoh: “Saya sebenarnya ingin meminta anda membantu saya.”
Konteks: dituturkan oleh seorang mahasiswa kepada temannya untuk membantunya mengerjakan tugasnya.

c.       Nyatakan kepesimisan usaha Anda (keseganan) kepada petutur
Contoh: “Saya tidak yakin program kerja kita akan berjalan lancar.”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada temannya sesama anggota suatu oranisasi.

d.      Minimalkan beban atau paksaan kepada petutur
Contoh: “Biar saya saja yang menelepon Bapak direktur.”
Konteks: dituturkan oleh seorang karyawan kepada rekan kerjanya.

e.       Berikan penghormatan
Contoh: “Silakan, Bapak masuk terlebih dahulu”
Konteks: dituturkan oleh seorang bawahan kepada atasannya saat akan masuk mobil.

f.       Minta maaf
Contoh: “Maafkan atas keterlambatan saya.”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada temannya yang menunggu di suatu tempat.

g.      Gunakan bentuk impersonal (hindari kata saya dan kamu)
Contoh: “Anda yakin ingin melakukannya?”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada temannya ketika temannya ingin bolos kerja.

h.      Gunakan pernyataan yang berlaku umum
Contoh: “Biasanya semua orang saling bergotong royong menyukseskan acara ini.”
Konteks: dituturkan oleh seorang panitia acara kepada temannya sesama panitia.

i.        Penominaan tindakan
Contoh: “Kelakuanmu harus di meja hijaukan.”
Konteks: dituturkan oleh seorang bos kepada karyawannya yang berbuat kesalahan.

j.        Nyatakan penutur berhutang budi kepada petutur
Contoh: “Bingkisan ini belum seberapa dibandingkan dengan pertolongan Bapak kepada saya.”
Konteks: dituturkan oleh seorang pengusaha kepada temannya yang telah menolongnya saat perusahaanya akan bangkrut.

4.      Bertutur samar-samar
a.       Gunakan isyarat
Contoh: “Kamu harus ke sana!”
Konteks: dituturkan oleh seorang Ibu kepada anaknya yang ingin bermain dengan menunjuk tempatnya.

b.      Gunakan petunjuk-petunjuk asosiasi
Contoh: “Jangan samakan aku dengan tikus kantor!”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada rekan kerjanya yang menuduhnya korupsi dan mencuri alat-alat kantor.

c.       Gunakan praanggapan
Contoh: “Menurut saya, dialah pelaku sebenarnya.”
Konteks: dituturkan oleh seorang karyawan yang dituduh mencuri kepada temannya.

d.      Nyatakan diri Anda kurang dari kenyataan yang sebenarnya
Contoh: “Anda terlalu berlebihan, saya tidak seperti yang mereka katakan.”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada kenalannya yang memuji kinerjanya di kantor.

e.       Nyatakan keadaan petutur lebih dari kenyataan yang sebenarnya
Contoh: “Orang bilang, anda pintar. Menurut saya, anda bukan saja pintar, tetapi juga cakap dalam bekerja.”
Konteks: dituturkan oleh seorang karyawan kepada rekan kerjanya yang baru.

f.       Gunakan tautology
Contoh: “Saya melihat apa yang anda lakukan dengan mata kepala saya sendiri.”
Konteks: dituturkan oleh seorang karyawan kepada temannya yang kedapatan mencuri alat-alat kantor.

g.      Gunakan kontradiksi
Contoh: “Abang saya adalah anak tunggal.”
Konteks: dituturkan oleh seorang bocah kepada temannya.


h.      Jadikan ironi
Contoh: “Tugasmu rapi sekali, sampai-sampai saya tidak bisa membacanya.”
Konteks: dituturkan oleh seorang dosen kepada mahasiswanya yang tulisannya jelek sekali.

i.        Gunakan metaphor
Contoh: “Kasihku, engkau bagaikan rembulan yang menerangi malamku.”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria yang merayu kekasihnya.

j.        Gunakan pertanyaan retoris
Contoh: “Zaman sekarang ini, semuanya harus dengan uang. Lagipula, siapa di dunia ini yang tidak butuh uang?”
Konteks: dituturkan oleh seorang pria kepada pria lain yang meminta pertolongannya.

k.      Jadikan pesan ambigu
Contoh: “Jangan lewat situ, orang malas lewat Gang Senggol!”
Konteks: dituturkan oleh seorang anak kepada temannya yang baru pertama kali mengunjungi rumahnya.

l.        Jadikan pesan kabur
Contoh: “Anda ingin apa?”
Konteks: dituturkan oleh seorang pramusaji kepada tamu tempatnya bekerja.

m.    Generalisasikan secara berlebihan
Contoh: “Apa yang Anda lakukan seharusnya dilakukan berpuluh-puluh orang!”
Konteks: dituturkan oleh seorang bos kepada karyawannya yang marah karena karyawannya mengerjakan tugasnya sendirian.

n.      Alihkan posisi petutur
Contoh: “Andai saya rajin bekerja, pasti saya yang menjadi bos Anda.”
Konteks: dituturkan oleh seorang karyawan kepada temannya yang naik pangkat.

o.      Jadikan tuturan tidak lengkap atau ellipsis
Contoh: “Apabila kamu memang menginginkanku, maka buktikan … padaku.”
Konteks: dituturkan oleh seorang wanita kepada kekasihnya untuk meminta keseriusannya.

5.      Bertutur dalam hati
Contoh: “Andai saja aku menyatakan cintaku kepadanya sdari dulu,” bisiknya dalam hati.
Konteks: dituturkan oleh seorang wanita dalam hati yang merasa kecewa pria yang ia cinta memilih wanita lain.