Sunday 4 November 2012

Perihal Desain Bahasa Iklan


Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau struktur. Kemudian, kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana, dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi dapat dikatan, desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir dari penerjemahan kepentingan, keperluan, data maupun jawaban atas sebuah masalah dengan metode-metode yang dianggap komprehensif, baik itu riset, brainstorming, pemikiran maupun memodifikasi desain yang sudah ada sebelumnya.


            Mendesain merupakan sebuah pola perancangan yang melalui berbagai proses dan pertimbangan estetika, fungsi, masalah, survei dan banyak aspek lain, sehingga seorang yang memilih berprofesi sebagai desainer membutuhkan keahlian, penelitian, pemikiran, model dan pengalaman tertentu dalam orientasinya meng-out-put sebuah karya desain.
Sehubungan dengan defenisi tersebut untuk menemukan nilai struktural, organisasi, fungsi dan ekspresi dengan bidang lain, desain mengemban tugas besar dalam meningkatkan kelestarian global dalam hal lingkungan dan pengolahannya, desain juga dituntut mampu memberikan manfaat dan kebebasan kepada seluruh komunitas manusia baik secara individu, maupun kolektif, desain memiliki implikasi yang cukup luas dalam pembentukan pola berpikir pasar karena desain menjadi salah satu pendukung keanekaragaman budaya dari berbagai belahan dunia, sehingga desain harus hadir dengan form yang mapan saat lahir sebagai sebuah produk baik dalam teori, visual maupun objek dan koheren dengan kompleksitas yang muncul ditengah-tengah masyarakat. desain saat ini melibatkan spektrum yang luas dimana berbagai profesi, produk, layanan, grafis, interior, arsitektural dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, desainer muncul sebagai individu maupun komunitas yang bertanggung jawab dalam perkembangan dunia yang multi-dimensional.
            Dengan defenisi desain yang cukup luas, desain memiliki segudang spesifikasi yang profesional dibidangnya masing-masing, dan belum ada satu institusi yang dapat mengumpulkan semua manifesto desain tersebut secara keseluruhan.

1.      Hakikat Iklan

Iklan merupakan salah satu wacana komunikasi sebagai wadah penyampaian pesan.
Istilah iklan ini sering dinamai dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Perancis, iklan disiatilahkan dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. Bangsa belanda menyebutkan dengan Advertentie yang berarti berlari menuju ke depan. Di Indonesia, istilah iklan diadopsi dari bahasa arab, yaitu I’lan (Widyatama, 2007:13). KBBI menyatakan iklan adalah pesanan untuk membujuk khalayak ramai agar tertarik pada produk yang ditawarkan. Arifin (dalam Widyatama, 2007:6) menyatakan bahwa iklan merupakan bentuk pemakaian bahasa yang digunakan sedemikian rupa, sehingga pesan yang dikandungnya dapat diterima atau dicerna oleh kelompok masyarakat sasaran yang pada giliriannya kelompok sasaran itu dapat memberikan umpan balik yang berupa keuntungan bagi pemahaman yang bersangkutan.
            Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut pandang komunikasi murni periklanan, pemasaran, dan ada pula yang memaknai dalam perspektif psikologi. Sonn dan Barbon (dalam Widyatama, 2007:150 menyatakan bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi nonpersonal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk kepada konsumen.
            Di Indonesia, Masyarakat Periklanan Indonesia (MPI) mengartikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu bentuk produk/jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Istilah periklanan diartikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.
            Widyatama (2007:19) meyatakan bahwa dalam sebuah iklan harus mengandung lima  prinsip, yaitu adanya pesan tertentu, dilakukan oleh komunikator, dilakukan dengan cara nonpersonal, disampaikan untuk khalayak tertentu, dalam penyampaian pesan tersebut mengharapkan dampak tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa iklan adalah bentuk kegiatan komunikasi yang bertujuan menyampaikan pesan untuk mengharapkan dampak tertentu.

Fungsi Iklan
            Liliwery (dalam Widyatama, 2007:144) merangkum berbagai sumber tujuan iklan menuliskan bahawa iklan mempunyai fungsi yang sangat luas. Fungsi-fungsi tersebut meliputi fungsi pemasaran, fungsi komunikasi, fungsi pendidikan, dan fungsi sosial.
1.      Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu pemasaran atau menjual produk. Artinya, iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli atau mengkonsumsi produk.
2.      Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi artinya bahwa iklan yang sebenarnya merupakan bentuk pesan dari komunikator kepada khalayak.
3.      Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan mengandung makna bahwa iklan merupakan alat yang dapat membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan mampu melakukan sesuatu.
4.      Fungsi Sosial
Fungsi sosial ini mengandung makna bahwa iklan mampu menjadi penggerak ekonomi tetap dapat berjalan.

Jenis iklan
1.      Pembagian secara umum
a.       Iklan tanggung jawab sosial
Iklan tanggung jawab sosial adalah iklan yang bertujuan menyebarkan pesan yang bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk sikap warga sehingga mereka bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan kemasyarakatan.
b.      Iklan Bantahan
Iklan bantahan adalah iklan yang digunakan untuk membantah atau melawan atas sesuatu yang merugikan dan memperbaiki citra seseorang, perusahaan, atau merk yang tercemar akibat informasi yang tidak benar.
c.       Iklan Pembelaan
Iklan pembelaan adalah iklan yang bertujuan untuk membela produk mereka.
d.      Iklan Perbaikan
Iklan perbaikan adalah iklan untuk memperbaiki pesan-pesan tentang sesuatu yang terlanjur sudah dan disebarluaskan oleh media.
e.       Iklan Keluarga
Iklan keluarga adalah iklan yang isi pesan-pesannya merupakan sebuah pemberitahuan dari pengiklan tentang terjadinya peristiwa kekeluargaan kepada keluarga atau khalayak lainnya.
2.      Pembagian iklan secara khusus
a.       Berdasarkan media yang dugunakan
1.      Iklan Cetak
Iklan cetak adalah iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak. Contoh iklan cetak baliho, iklan cetak majalah, tabloid, dan sebagainya. Iklan cetak ini di bagi atas:
a.       Iklan Baris
Iklan baris adalah iklan yang dibuat hanya terdiri dari beberapa baris kata atau kalimat saja dan biasanya yang dikenakan dihitung per baris.
b.      Iklan Kolom
Iklan kolom adalah iklan yang ditampilkan dalam bentuk kolom, namun lebih tinggi dari iklan baris.
c.       Iklan Advertorial
Iklan advertorial adalah iklan yang teknik penyampaiannya lebih diarahkan pada bentuk seperti sebuah berita dengan naskah yang panjang.
d.      Iklan Display
Iklan display adalah iklan yang memiliki ukuran lebih luas sehingga dapat memperlihatkan ilustrasi berupa gambar-gambar.
2.      Iklan Elektronik
Iklan elektronik adalah iklan yang medianya sebagai tempat pasang adalah media yang mempunyai perangkat elektronik. Iklan elektronik dibagi atas empat jenis yaitu radio, televise, film, serta iklan yang di pasang dalam media jaringan.
b.      Berdasarkan tujuan
1.      Iklan Komersial
Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya peningkatan penjualan.
2.      Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk penyampaian informasi atau mempersuasi khalayak dimana tujuan akhirnya bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi tetapi sosial.
c.       Berdasarkan isi pesan
1.      Iklan politik adalah iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan kehidupan politik.
2.      Iklan pendidikan adalah iklan yang berisikan tentang dunia pendidikan.
3.      Iklan kesehatan adalah iklan yang berkaitan dengan kesehatan.
4.      Iklan kecantikan dan perawatan tubuh
5.      Iklan pariwisata
6.      Iklan hiburan adalah iklan yang berisikna tentang dunia hiburan
7.      Iklan olahraga
8.      Iklan hukum
9.      Iklan lowongan pekerjaan
10.  Iklan duka cita adalah iklan yang berisikan tentang hal yang berkaitan dengan kesedihan atau musibah.
11.  Iklan perkawinan
12.  Iklan makan dan minuma adalah iklan yang berisikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan makanan dan minuman.
13.  Iklan otomotif
14.  Iklan lingkungan hidup
15.  Iklan media adalah iklan tentang media itu sendiri.
d.      Berdasarkan wujud produk yang diiklankan, dibagi atas
a.       Iklan barang
b.      Iklan jasa
c.       Iklan barang jasa
e.       Berdasarkan khalayak sasaran iklan, dibagi atas tiga, yaitu:
1.      Iklan untuk pengguna akhir
Iklan untuk pengguna akhir adalah iklan yang ditujukan untuk khalayak akhir atau konsumen.
2.      Iklan untuk distributor
iklan yang dimaksudkan untuk para pedagang yang bermaksud menjual kembali barang yang dibelinya untuk mendapatkan keuntungan.
3.      Iklan untuk pabrik
Iklan uang ditujukan kepada lembaga dimana produk yang ditawarkan dimaksud untuk barang modal bagi terwujud kembali menjadi wujud barang lain.
f.       Berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya, iklan dibagi atasa informasi, iklan persuasi, iklan mendidik, dan iklan hiburan.
1.      Iklan Informasi
Iklan informasi adalah iklan yang berfungsi menyampaikan informasi.
2.      Iklan Persuasi
Iklan persuasi adalah iklan yang berusaha untuk mempengaruhi konsumennya untuk melakukan seseuatu.
3.      Iklan Mendidik
Iklan mendidik merupakan iklan yang berfungsi untuk mendidik konsumennya untuk mengerti akan sesuatu.
4.      Iklan Hiburan
Iklan hiburan adalah iklan yang befungsi untuk menghibur.
g.      Berdasarakan teknik pendekatan penyampaian pesan
Untuk menciptakan daya tarik pesan, pengiklan tidak hanay mengandalkan atas isi iklan, namun semestinya dipadukan dengan teknik-teknik khusus. Berbagai teknik penyampaian pesan iklan pada dasarnya banyak mengambil dari teknik propaganda. Dalam sepanjang sejarah perkembangan, teknik-teknik pendekatan penyampaian pesan periklanan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Teknik pendekatan pesan di bagi atas tiga kelompok berikut ini.
1.      Teknik pendekatan rasional
Teknik pendekatan rasional merupakan teknik penyampaian pesan dengan menggunakan dasar rasional atau pemikiran.
2.      Teknik pendekatan emosional
Teknik yang dalam penyampaian pesa tersebut komunikator bermain-main dalam ranah emosi atau perasaan khalayak.
3.      Teknik pendekatan normatik
Tekik pendekatan normatik merupakan teknik penyampaian pesan yang menggunakan nilai-nilai normative sebagai teknik pendekatannya.

2.      Teknik Mendisain Bahasa Iklan

            Iklan dapat dijumpai setiap saat dan di manapun manusia berada. Perkembangan media informatika semakin membuat itu menjadi lebih bervariasi. Hampir setiap hari manusia disajikan berbagai iklan baik itu di majalah, koran, televisi, radio, internet, bahkan di sepanjang jalan iklan dapat dijumpai. Iklan sendiri dianggap sebagai media yang cukup efektif dalam menyampaikan informasi kepada khalayak ramai. Monle Lee dan Carla Johnson mendefinisikan iklan sebagai sebuah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum, dari sini jelas bahwa iklan merupakan media komunikasi massa.
            Pemanfaatan bahasa dalam iklan tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan dan demi tercapainya maksud iklan itu sendiri. Secara khusus iklan di televisi lebih menekankan bahasa tutur dalam menyampaikan maksudnya kepada orang lain. Hal itu dapat diungkapkan oleh penutur dengan menggunakan kalimat imperatif, deklaratif, maupun introgatif. Semua tentu dengan satu tujuan yaitu tercapainya pesan.
Iklan di televisi memiliki kecendrungan menggunakan tindak tutur lisan yang berbeda antara iklan satu dengan yang lain. Atau dengan kata lain, iklan di televisi cenderung menggunakan bahasa percakapan. Percakapan itu sangat membantu menjelaskan maksud percakapan sehingga kalimat yang digunakan pun diusahakan kalimat yang efektif. Bahkan jenis iklan yang sama pun memiliki tindak tutur yang berbeda pula. Berbagai iklan yang ditayangkan di televisi memiliki keragaman demi menjaring konsumennya dengan pengemasan bahasa yang semenarik mungkin. Bahkan demi menjaring konsumen, setiap iklan menunjukkan keunggulan barang yang diiklankan. Selain itu, iklan kerap kali ditayangkan berulang kali sehingga akan semakin memberikan kesan yang dalam kepada konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini mempunyai maksud konsumen akan selalu ingat dengan tidak mempedulikan produk sejenis.
Bahasa dalam iklan dapat dijelaskan berdasarkan tataran bahasa yaitu frase, klausa, dan kalimat. Frase dalam teks iklan ada dua tipe yaitu frase endosentris dan eksosentris. Frase endosentris dapat dibedakan menjadi eksosntris. Frase endosentris dapat dibedakan menjadi endosentris yang koordinatif, endosentris yang atributif dan endosentris yang apositif. Selanjutnya frase eksosentris dapat dibedakan menjadi eksosentris yang direktif preposional, dan yang nondirektid. Klausa adalah teks iklan berdasarkan kategori, kata atau frase yang menduduki P ada dua jenis yaitu klausa verbal dan klausa nonverbal. Klausa verbal terdiri atas klausa transitif dan verbal intransitif. Sebaliknya, klausa nonverbal terdiri atas lima jenis yaitu ; klausa adjektif, klausa nominal, klausa numeral, kalusa depan, dan klausa eknatif. Kalimat dalam teks iklan berdasarkan jumlah klausa pembentukan kalimat terdiri atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Informasi yang disampaikan melalui teks iklan adalah membeikan penjelasan tentang barang yang dipromosikan. Sebaliknya, maksud yang disampaikan adalah pemujian dan pengajakan terhadap hal yang dipromosikan.
Adapun teknik atau cara dalam mendisain bahasa iklan antara lain :
1.      Pilih kata-kata yang singkat dan sederhana
Tulislah dokumen-dokumen pemasaran anda menggunakan kata-kata yang singkat, padat dan jelas artinya. Kata-kata yang singkat memiliki kekuatan. Orang-orang yang sangat terpelajar sekalipun tidak alergi dengan kata-kata pendek. Para pembaca sangat mudah menangkap pesan yang disampaikan dalam sebuah kata yang pendek. Pergunakan kata-kata yang sangat berarti dan tidak biasa. Ingat, apa yang anda katakan lebih penting daripada bagaimana anda mengatakannya. Anda tidak memerlukan bahasa yang berbunga-bunga untuk menyampaikan sebuah pesan secara terus terang. Pilihlah kata-kata yang singkat dan sederhana, tetapi sangat berarti.
2.      Pergunakan kalimat-kalimat singkat.
Biasanya, kalimat-kalimat singkat lebih mudah dibaca dan dimengerti daripada kalimat-kalimat panjang. Pembaca cenderung tidak tertarik pada kalimat-kalimat yang panjang dan berbelit-belit. Sebab itu, jika anda menemukan kalimat-kalimat yang beranak pinak, coba pecahkan menjadi dua atau tiga kalimat pendek. Mengapa? Saat pertama kali prospek tidak menangkap apa yang anda katakan, mungkin sambil menggerutu dia bilang, “Baik, saya akan membaca tulisan ini kemudian.” Dan anda tahu apa artinya. Namun, tentu tidak semua kalimat pendek. Ada kalimat yang lebih panjang dan yang lainnya lebih singkat. Kalau semuanya serba pendek, tulisan anda kelihatan tidak mengalir.
3.      Pergunakan paragraf pendek.
Setiap alinea tidak lebih panjang dari lima baris. Ingat, bukan lima kalimat, melainkan lima baris. Kalau sebuah alinea lebih panjang dari lima baris, coba pecahkan menjadi dua alinea pendek. Usahakan panjang alinea bervariasi antara yang pendek dan yang lebih panjang. Jangan serba panjang atau semuanya pendek.
4.      Yakinkan pembaca dengan fakta.
Jika anda ingin prospek menggunakan produk/jasa anda, tulisan anda harus bisa menjawab setiap pertanyaan yang mungkin dia ajukan. Ini berarti tulisan anda akan lebih panjang, tetapi jangan kuatir. Tulisan yang panjang akan efektif bukan karena dia panjang, tapi karena tulisan itu komplit. Sepanjang tulisan anda memuat data-data yang sangat dibutuhkan pembaca, tulisan pasti menarik. Kalau anda mendapatkan prospek yang tertarik, dia akan membaca setiap kata. Anda tidak bisa berharap prospek menggunakan barang/jasa anda jika dia tidak punya informasi-informasi yang dia perlu kan untuk mengambil keputusan. Sebab itu, jangan pelit dan data. Jadi, jangan pelit membeberkan fakta.
5.      Perlakukan pembaca anda secara hormat.
Selalu berbicara dengan penuh gairah kepada prospek. Pergunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang membangkitkan pengharapan dan semangat dalam hidup mereka. Pujilah keberhasilan dan keberanian mereka. Ketika tersanjung, orang-orang biasanya melihat peluang. Tetapi jika dihina atau dipersalahkan, mereka berhenti membaca dan membuang tulisan anda.
6.      jangan boros kata-kata.
Periksalah setiap kata dalam dokumen pemasaran anda. Seberapa penting dan berartinya anda menggunakan satu kata? Apakah dia perlu? Apakah tidak ada kata lain yang lebih tepat untuk mengatakan sesuatu? Apakah kata itu bisa merangsang rasa ingin tahu pembaca sekarang juga? Gunakan kata-kata yang mendukung penyampaian pesan anda secara tepat. Untuk mendapatkan kata-kata yang tepat, setiap tulisan anda harus dibaca kembali dan diedit. Jangan enggan untuk melakukan koreksi secara terus-menerus.