Desain merupakan
perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau struktur.
Kemudian, kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja.
Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang
berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana,
dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi
dapat dikatan, desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir
dari penerjemahan kepentingan, keperluan, data maupun jawaban atas sebuah
masalah dengan metode-metode yang dianggap komprehensif, baik itu riset,
brainstorming, pemikiran maupun memodifikasi desain yang sudah ada sebelumnya.
Mendesain merupakan sebuah pola perancangan
yang melalui berbagai proses dan pertimbangan estetika, fungsi, masalah, survei
dan banyak aspek lain, sehingga seorang yang memilih berprofesi sebagai
desainer membutuhkan keahlian, penelitian, pemikiran, model dan pengalaman
tertentu dalam orientasinya meng-out-put sebuah karya desain.
Sehubungan dengan defenisi tersebut untuk menemukan nilai struktural, organisasi, fungsi dan ekspresi dengan bidang lain, desain mengemban tugas besar dalam meningkatkan kelestarian global dalam hal lingkungan dan pengolahannya, desain juga dituntut mampu memberikan manfaat dan kebebasan kepada seluruh komunitas manusia baik secara individu, maupun kolektif, desain memiliki implikasi yang cukup luas dalam pembentukan pola berpikir pasar karena desain menjadi salah satu pendukung keanekaragaman budaya dari berbagai belahan dunia, sehingga desain harus hadir dengan form yang mapan saat lahir sebagai sebuah produk baik dalam teori, visual maupun objek dan koheren dengan kompleksitas yang muncul ditengah-tengah masyarakat. desain saat ini melibatkan spektrum yang luas dimana berbagai profesi, produk, layanan, grafis, interior, arsitektural dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, desainer muncul sebagai individu maupun komunitas yang bertanggung jawab dalam perkembangan dunia yang multi-dimensional.
Sehubungan dengan defenisi tersebut untuk menemukan nilai struktural, organisasi, fungsi dan ekspresi dengan bidang lain, desain mengemban tugas besar dalam meningkatkan kelestarian global dalam hal lingkungan dan pengolahannya, desain juga dituntut mampu memberikan manfaat dan kebebasan kepada seluruh komunitas manusia baik secara individu, maupun kolektif, desain memiliki implikasi yang cukup luas dalam pembentukan pola berpikir pasar karena desain menjadi salah satu pendukung keanekaragaman budaya dari berbagai belahan dunia, sehingga desain harus hadir dengan form yang mapan saat lahir sebagai sebuah produk baik dalam teori, visual maupun objek dan koheren dengan kompleksitas yang muncul ditengah-tengah masyarakat. desain saat ini melibatkan spektrum yang luas dimana berbagai profesi, produk, layanan, grafis, interior, arsitektural dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, desainer muncul sebagai individu maupun komunitas yang bertanggung jawab dalam perkembangan dunia yang multi-dimensional.
Dengan defenisi desain yang cukup
luas, desain memiliki segudang spesifikasi yang profesional dibidangnya
masing-masing, dan belum ada satu institusi yang dapat mengumpulkan semua
manifesto desain tersebut secara keseluruhan.
1.
Hakikat Iklan
Iklan merupakan salah satu wacana
komunikasi sebagai wadah penyampaian pesan.
Istilah iklan
ini sering dinamai dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Perancis, iklan
disiatilahkan dengan reclamare yang
berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. Bangsa belanda menyebutkan
dengan Advertentie yang berarti
berlari menuju ke depan. Di Indonesia, istilah iklan diadopsi dari bahasa arab,
yaitu I’lan (Widyatama, 2007:13).
KBBI menyatakan iklan adalah pesanan untuk membujuk khalayak ramai agar
tertarik pada produk yang ditawarkan. Arifin (dalam Widyatama, 2007:6)
menyatakan bahwa iklan merupakan bentuk pemakaian bahasa yang digunakan
sedemikian rupa, sehingga pesan yang dikandungnya dapat diterima atau dicerna
oleh kelompok masyarakat sasaran yang pada giliriannya kelompok sasaran itu
dapat memberikan umpan balik yang berupa keuntungan bagi pemahaman yang
bersangkutan.
Beberapa ahli memaknai iklan dalam
beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut pandang komunikasi murni
periklanan, pemasaran, dan ada pula yang memaknai dalam perspektif psikologi. Sonn
dan Barbon (dalam Widyatama, 2007:150 menyatakan bahwa iklan merupakan bentuk
kegiatan komunikasi nonpersonal yang disampaikan lewat media dengan membayar
ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk kepada
konsumen.
Di Indonesia, Masyarakat Periklanan
Indonesia (MPI) mengartikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu
bentuk produk/jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat. Istilah periklanan diartikan sebagai
keseluruhan proses yang meliputi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penyampaian iklan.
Widyatama (2007:19) meyatakan bahwa
dalam sebuah iklan harus mengandung lima prinsip, yaitu adanya pesan tertentu,
dilakukan oleh komunikator, dilakukan dengan cara nonpersonal, disampaikan
untuk khalayak tertentu, dalam penyampaian pesan tersebut mengharapkan dampak
tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa iklan adalah bentuk kegiatan komunikasi
yang bertujuan menyampaikan pesan untuk mengharapkan dampak tertentu.
Fungsi Iklan
Liliwery (dalam Widyatama, 2007:144)
merangkum berbagai sumber tujuan iklan menuliskan bahawa iklan mempunyai fungsi
yang sangat luas. Fungsi-fungsi tersebut meliputi fungsi pemasaran, fungsi
komunikasi, fungsi pendidikan, dan fungsi sosial.
1. Fungsi Pemasaran
Fungsi
pemasaran adalah fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu pemasaran atau
menjual produk. Artinya, iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk
membeli atau mengkonsumsi produk.
2. Fungsi komunikasi
Fungsi
komunikasi artinya bahwa iklan yang sebenarnya merupakan bentuk pesan dari
komunikator kepada khalayak.
3. Fungsi Pendidikan
Fungsi
pendidikan mengandung makna bahwa iklan merupakan alat yang dapat membantu
mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan mampu melakukan
sesuatu.
4. Fungsi Sosial
Fungsi
sosial ini mengandung makna bahwa iklan mampu menjadi penggerak ekonomi tetap
dapat berjalan.
Jenis iklan
1. Pembagian secara umum
a.
Iklan
tanggung jawab sosial
Iklan
tanggung jawab sosial adalah iklan yang bertujuan menyebarkan pesan yang
bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk sikap warga sehingga
mereka bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan kemasyarakatan.
b.
Iklan
Bantahan
Iklan
bantahan adalah iklan yang digunakan untuk membantah atau melawan atas sesuatu
yang merugikan dan memperbaiki citra seseorang, perusahaan, atau merk yang
tercemar akibat informasi yang tidak benar.
c.
Iklan
Pembelaan
Iklan
pembelaan adalah iklan yang bertujuan untuk membela produk mereka.
d.
Iklan
Perbaikan
Iklan
perbaikan adalah iklan untuk memperbaiki pesan-pesan tentang sesuatu yang
terlanjur sudah dan disebarluaskan oleh media.
e.
Iklan
Keluarga
Iklan
keluarga adalah iklan yang isi pesan-pesannya merupakan sebuah pemberitahuan
dari pengiklan tentang terjadinya peristiwa kekeluargaan kepada keluarga atau
khalayak lainnya.
2. Pembagian iklan secara khusus
a.
Berdasarkan
media yang dugunakan
1.
Iklan
Cetak
Iklan
cetak adalah iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak.
Contoh iklan cetak baliho, iklan cetak majalah, tabloid, dan sebagainya. Iklan
cetak ini di bagi atas:
a.
Iklan
Baris
Iklan
baris adalah iklan yang dibuat hanya terdiri dari beberapa baris kata atau
kalimat saja dan biasanya yang dikenakan dihitung per baris.
b.
Iklan
Kolom
Iklan
kolom adalah iklan yang ditampilkan dalam bentuk kolom, namun lebih tinggi dari
iklan baris.
c.
Iklan
Advertorial
Iklan
advertorial adalah iklan yang teknik penyampaiannya lebih diarahkan pada bentuk
seperti sebuah berita dengan naskah yang panjang.
d.
Iklan
Display
Iklan
display adalah iklan yang memiliki ukuran lebih luas sehingga dapat
memperlihatkan ilustrasi berupa gambar-gambar.
2.
Iklan
Elektronik
Iklan
elektronik adalah iklan yang medianya sebagai tempat pasang adalah media yang
mempunyai perangkat elektronik. Iklan elektronik dibagi atas empat jenis yaitu
radio, televise, film, serta iklan yang di pasang dalam media jaringan.
b.
Berdasarkan
tujuan
1.
Iklan
Komersial
Iklan
komersial adalah iklan yang bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya
peningkatan penjualan.
2.
Iklan
Layanan Masyarakat
Iklan
layanan masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk penyampaian informasi atau
mempersuasi khalayak dimana tujuan akhirnya bukan untuk mendapatkan keuntungan
ekonomi tetapi sosial.
c.
Berdasarkan
isi pesan
1.
Iklan
politik adalah iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan kehidupan
politik.
2.
Iklan
pendidikan adalah iklan yang berisikan tentang dunia pendidikan.
3.
Iklan
kesehatan adalah iklan yang berkaitan dengan kesehatan.
4.
Iklan
kecantikan dan perawatan tubuh
5.
Iklan
pariwisata
6.
Iklan
hiburan adalah iklan yang berisikna tentang dunia hiburan
7.
Iklan
olahraga
8.
Iklan
hukum
9.
Iklan
lowongan pekerjaan
10.
Iklan
duka cita adalah iklan yang berisikan tentang hal yang berkaitan dengan
kesedihan atau musibah.
11.
Iklan
perkawinan
12.
Iklan
makan dan minuma adalah iklan yang berisikan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan makanan dan minuman.
13.
Iklan
otomotif
14.
Iklan
lingkungan hidup
15.
Iklan
media adalah iklan tentang media itu sendiri.
d.
Berdasarkan
wujud produk yang diiklankan, dibagi atas
a.
Iklan
barang
b.
Iklan
jasa
c.
Iklan
barang jasa
e.
Berdasarkan
khalayak sasaran iklan, dibagi atas tiga, yaitu:
1.
Iklan
untuk pengguna akhir
Iklan
untuk pengguna akhir adalah iklan yang ditujukan untuk khalayak akhir atau
konsumen.
2.
Iklan
untuk distributor
iklan
yang dimaksudkan untuk para pedagang yang bermaksud menjual kembali barang yang
dibelinya untuk mendapatkan keuntungan.
3.
Iklan
untuk pabrik
Iklan
uang ditujukan kepada lembaga dimana produk yang ditawarkan dimaksud untuk
barang modal bagi terwujud kembali menjadi wujud barang lain.
f.
Berdasarkan
fungsinya
Berdasarkan
fungsinya, iklan dibagi atasa informasi, iklan persuasi, iklan mendidik, dan
iklan hiburan.
1.
Iklan
Informasi
Iklan
informasi adalah iklan yang berfungsi menyampaikan informasi.
2.
Iklan
Persuasi
Iklan
persuasi adalah iklan yang berusaha untuk mempengaruhi konsumennya untuk
melakukan seseuatu.
3.
Iklan
Mendidik
Iklan
mendidik merupakan iklan yang berfungsi untuk mendidik konsumennya untuk
mengerti akan sesuatu.
4.
Iklan
Hiburan
Iklan
hiburan adalah iklan yang befungsi untuk menghibur.
g.
Berdasarakan
teknik pendekatan penyampaian pesan
Untuk
menciptakan daya tarik pesan, pengiklan tidak hanay mengandalkan atas isi
iklan, namun semestinya dipadukan dengan teknik-teknik khusus. Berbagai teknik
penyampaian pesan iklan pada dasarnya banyak mengambil dari teknik propaganda.
Dalam sepanjang sejarah perkembangan, teknik-teknik pendekatan penyampaian
pesan periklanan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Teknik pendekatan pesan
di bagi atas tiga kelompok berikut ini.
1.
Teknik
pendekatan rasional
Teknik
pendekatan rasional merupakan teknik penyampaian pesan dengan menggunakan dasar
rasional atau pemikiran.
2.
Teknik
pendekatan emosional
Teknik
yang dalam penyampaian pesa tersebut komunikator bermain-main dalam ranah emosi
atau perasaan khalayak.
3.
Teknik
pendekatan normatik
Tekik
pendekatan normatik merupakan teknik penyampaian pesan yang menggunakan
nilai-nilai normative sebagai teknik pendekatannya.
2.
Teknik Mendisain Bahasa Iklan
Iklan dapat dijumpai setiap saat dan
di manapun manusia berada. Perkembangan media informatika semakin membuat itu
menjadi lebih bervariasi. Hampir setiap hari manusia disajikan berbagai iklan
baik itu di majalah, koran, televisi, radio, internet, bahkan di sepanjang
jalan iklan dapat dijumpai. Iklan sendiri dianggap sebagai media yang cukup efektif
dalam menyampaikan informasi kepada khalayak ramai. Monle Lee dan Carla Johnson
mendefinisikan iklan sebagai sebuah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang
sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target
melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct
mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum, dari sini
jelas bahwa iklan merupakan media komunikasi massa.
Pemanfaatan bahasa dalam iklan tentu
saja disesuaikan dengan kebutuhan dan demi tercapainya maksud iklan itu
sendiri. Secara khusus iklan di televisi lebih menekankan bahasa tutur dalam
menyampaikan maksudnya kepada orang lain. Hal itu dapat diungkapkan oleh penutur
dengan menggunakan kalimat imperatif, deklaratif, maupun introgatif. Semua
tentu dengan satu tujuan yaitu tercapainya pesan.
Iklan di
televisi memiliki kecendrungan menggunakan tindak tutur lisan yang berbeda antara
iklan satu dengan yang lain. Atau dengan kata lain, iklan di televisi cenderung
menggunakan bahasa percakapan. Percakapan itu sangat membantu menjelaskan
maksud percakapan sehingga kalimat yang digunakan pun diusahakan kalimat yang
efektif. Bahkan jenis iklan yang sama pun memiliki tindak tutur yang berbeda
pula. Berbagai iklan yang ditayangkan di televisi memiliki keragaman demi
menjaring konsumennya dengan pengemasan bahasa yang semenarik mungkin. Bahkan
demi menjaring konsumen, setiap iklan menunjukkan keunggulan barang yang
diiklankan. Selain itu, iklan kerap kali ditayangkan berulang kali sehingga
akan semakin memberikan kesan yang dalam kepada konsumen terhadap produk yang
ditawarkan. Hal ini mempunyai maksud konsumen akan selalu ingat dengan tidak
mempedulikan produk sejenis.
Bahasa dalam iklan dapat dijelaskan
berdasarkan tataran bahasa yaitu frase, klausa, dan kalimat. Frase dalam teks
iklan ada dua tipe yaitu frase endosentris dan eksosentris. Frase endosentris
dapat dibedakan menjadi eksosntris. Frase endosentris dapat dibedakan menjadi
endosentris yang koordinatif, endosentris yang atributif dan endosentris yang
apositif. Selanjutnya frase eksosentris dapat dibedakan menjadi eksosentris
yang direktif preposional, dan yang nondirektid. Klausa adalah teks iklan berdasarkan
kategori, kata atau frase yang menduduki P ada dua jenis yaitu klausa verbal
dan klausa nonverbal. Klausa verbal terdiri atas klausa transitif dan verbal
intransitif. Sebaliknya, klausa nonverbal terdiri atas lima jenis yaitu ;
klausa adjektif, klausa nominal, klausa numeral, kalusa depan, dan klausa
eknatif. Kalimat dalam teks iklan berdasarkan jumlah klausa pembentukan kalimat
terdiri atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Informasi yang disampaikan
melalui teks iklan adalah membeikan penjelasan tentang barang yang
dipromosikan. Sebaliknya, maksud yang disampaikan adalah pemujian dan
pengajakan terhadap hal yang dipromosikan.
Adapun teknik atau cara dalam mendisain
bahasa iklan antara lain :
1. Pilih
kata-kata yang singkat dan sederhana
Tulislah dokumen-dokumen pemasaran
anda menggunakan kata-kata yang singkat, padat dan jelas artinya. Kata-kata
yang singkat memiliki kekuatan. Orang-orang yang sangat terpelajar sekalipun
tidak alergi dengan kata-kata pendek. Para pembaca sangat mudah menangkap pesan
yang disampaikan dalam sebuah kata yang pendek. Pergunakan kata-kata yang
sangat berarti dan tidak biasa. Ingat, apa yang anda katakan lebih penting
daripada bagaimana anda mengatakannya. Anda tidak memerlukan bahasa yang
berbunga-bunga untuk menyampaikan sebuah pesan secara terus terang. Pilihlah
kata-kata yang singkat dan sederhana, tetapi sangat berarti.
2. Pergunakan
kalimat-kalimat singkat.
Biasanya, kalimat-kalimat singkat
lebih mudah dibaca dan dimengerti daripada kalimat-kalimat panjang. Pembaca cenderung
tidak tertarik pada kalimat-kalimat yang panjang dan berbelit-belit. Sebab itu,
jika anda menemukan kalimat-kalimat yang beranak pinak, coba pecahkan menjadi
dua atau tiga kalimat pendek. Mengapa? Saat pertama kali prospek tidak
menangkap apa yang anda katakan, mungkin sambil menggerutu dia bilang, “Baik,
saya akan membaca tulisan ini kemudian.” Dan anda tahu apa artinya. Namun,
tentu tidak semua kalimat pendek. Ada kalimat yang lebih panjang dan yang
lainnya lebih singkat. Kalau semuanya serba pendek, tulisan anda kelihatan
tidak mengalir.
3. Pergunakan
paragraf pendek.
Setiap alinea tidak lebih panjang
dari lima baris. Ingat, bukan lima kalimat, melainkan lima baris. Kalau sebuah
alinea lebih panjang dari lima baris, coba pecahkan menjadi dua alinea pendek.
Usahakan panjang alinea bervariasi antara yang pendek dan yang lebih panjang.
Jangan serba panjang atau semuanya pendek.
4. Yakinkan
pembaca dengan fakta.
Jika anda ingin prospek menggunakan
produk/jasa anda, tulisan anda harus bisa menjawab setiap pertanyaan yang
mungkin dia ajukan. Ini berarti tulisan anda akan lebih panjang, tetapi jangan
kuatir. Tulisan yang panjang akan efektif bukan karena dia panjang, tapi karena
tulisan itu komplit. Sepanjang tulisan anda memuat data-data yang sangat dibutuhkan
pembaca, tulisan pasti menarik. Kalau anda mendapatkan prospek yang tertarik,
dia akan membaca setiap kata. Anda tidak bisa berharap prospek menggunakan
barang/jasa anda jika dia tidak punya informasi-informasi yang dia perlu kan
untuk mengambil keputusan. Sebab itu, jangan pelit dan data. Jadi, jangan pelit
membeberkan fakta.
5. Perlakukan
pembaca anda secara hormat.
Selalu berbicara dengan penuh gairah
kepada prospek. Pergunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang membangkitkan
pengharapan dan semangat dalam hidup mereka. Pujilah keberhasilan dan
keberanian mereka. Ketika tersanjung, orang-orang biasanya melihat peluang.
Tetapi jika dihina atau dipersalahkan, mereka berhenti membaca dan membuang
tulisan anda.
6. jangan
boros kata-kata.
Periksalah setiap kata dalam dokumen
pemasaran anda. Seberapa penting dan berartinya anda menggunakan satu kata?
Apakah dia perlu? Apakah tidak ada kata lain yang lebih tepat untuk mengatakan
sesuatu? Apakah kata itu bisa merangsang rasa ingin tahu pembaca sekarang juga?
Gunakan kata-kata yang mendukung penyampaian pesan anda secara tepat. Untuk
mendapatkan kata-kata yang tepat, setiap tulisan anda harus dibaca kembali dan
diedit. Jangan enggan untuk melakukan koreksi secara terus-menerus.